Mandat KONI Pusat: Melahirkan Badan Resmi Wushu Indonesia

Melihat prospek cerah wushu dan kurangnya badan resmi yang menaunginya di Indonesia, Ketua Umum KONI Pusat kala itu, Surono, mengambil langkah strategis. Ia memberikan mandat penting kepada Brigjen TNI IGK Manila untuk membentuk dan mengembangkan wushu yang memenuhi standar internasional di tanah air. IGK Manila pun ditugaskan secara langsung untuk mewujudkan hal tersebut, sebuah misi yang krusial bagi masa depan olahraga wushu nasional.

Kebutuhan akan yang terstruktur sangat mendesak. Tanpa payung organisasi yang jelas, pengembangan wushu akan berjalan sporadis dan tidak terkoordinasi. Adanya akan memungkinkan pengaturan kompetisi, pembinaan atlet, serta representasi di kancah internasional berjalan lebih efektif dan profesional, memberikan fondasi yang kokoh untuk perkembangan wushu.

IGK Manila menerima mandat ini dengan penuh tanggung jawab. Ia memiliki visi untuk membawa wushu Indonesia bersaing di level global, tidak hanya sebatas seni bela diri tradisional. Dengan tugas membentuk ini, ia mulai mengumpulkan para praktisi, pelatih, dan tokoh-tokoh yang memiliki kepedulian terhadap wushu, membentuk tim yang solid.

Langkah pertama adalah menyusun kerangka organisasi yang kuat. Ini melibatkan perumusan AD/ART, pembentukan struktur kepengurusan dari tingkat pusat hingga provinsi, serta penetapan program kerja. Proses ini memastikan bahwa badan resmi yang akan dibentuk memiliki dasar hukum dan operasional yang jelas, sehingga dapat bergerak secara efektif.

Salah satu fokus utama dari badan resmi yang akan dibentuk adalah standardisasi. Wushu yang akan dikembangkan harus mengikuti aturan dan regulasi internasional. Ini penting agar atlet Indonesia dapat bersaing secara adil dan diakui prestasinya di mata dunia, memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan sejalan dengan standar global.

Pembentukan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pada 10 November 1992 adalah puncak dari mandat yang diberikan oleh KONI Pusat. PB WI inilah yang menjadi badan resmi yang menaungi seluruh kegiatan wushu di Indonesia. Organisasi ini segera mengambil peran sentral dalam mengembangkan wushu dari akar rumput hingga ke level elit, yang mana sangat penting.

Dengan adanya badan resmi ini, wushu Indonesia mulai menunjukkan perkembangan pesat. Atlet-atlet muda bermunculan, kejuaraan rutin diselenggarakan, dan Indonesia mulai meraih medali di berbagai ajang internasional. Mandat dari KONI Pusat yang diteruskan oleh IGK Manila ini terbukti menjadi langkah tepat yang mengubah wajah wushu Indonesia.